20 Jul 2011

Perahu nabi nuh ditemukan di gunung ararat turki – noah’s ark founded


Bahtera Nabi Nuh Ditemukan

foto Lokasi Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Lokasi Bahtera Nabi Nuh Ditemui
Kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam ‘Noah’s Ark Ministries International’ pada 26 April 2010 kemarin mengumumkan bahwa mereka telah menemukan perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.
“Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen,” kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat dari halaman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.
Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, dan cocok dengan apa yang telah digambarkan dalam sejarah.
Menurut sejarah sekitar 4.800 tahun lalu, banjir besar menerjang Bumi. dan menenggelamkan hampir separuh daratan dimuka bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, telah diberi wahyu untuk membuat sebuah kapal besar demi menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut, kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam ‘Noah’s Ark Ministries International’ selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut. Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.
Penelitian ini sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1949, dan pernah diklaim oleh Prof. Ron Wyatt bahwa Ia bersama kelompok arkeolognya telah menemukan lokasinya dan melakukan penggalian pada tahun 1977.
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
RonWyatt , 1933-1999, di museum Gatlinburg Tennessee c. 1995 1995
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Berikut ini awal penemuan oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt.
1. Awal Penemuan
Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 meter)
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Kemudian, awal tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh (The Noah’s Ark)
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
2. Foto-foto yang diambil pada tahun 1999-2000
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tahun 1999-2000 tentang dugaan adanya perahu di Gunung Ararat yang tertutup salju.
3. Peta Lokasi Perahu Nabi Nuh
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
4. Perahu Nabi Nuh di atas Gunung Ararat.
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
5. Situs Perahu Nabi Nuh sebelum dibersihkan
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
6. Pengukuran di Atas Perahu
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
7. Struktur Perahu menurut para arkeolog yang menemukannya
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
8. Gambaran suasana terjadinya banjir yang terjadi pada tahun 1300 BC (Sebelum Masehi). Lihat perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Modern Jumbo 747.
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Penelitian ini yang kemudian dilanjutkan oleh kelompok peneliti dari China dan Turki untuk membuktikan bahwa situs tersebut memang merupakan sebuah kapal yang telah menjadi legenda dan benar-benar berada di atas Gunung Ararat seperti yang telah diklaim oleh Ron Wyatt sebelumnya.
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Sisa Peninggalan Nabi Nuh Di Turki
Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.
Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.
Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah — begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.
Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke UNESCO agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.
Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para peneliti diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.
Jika benar apa yang mereka temukan adalah sebuah bahtera yang pernah menjadi legenda dalam sejarah manusia, bukankah hal ini telah membuktikan kepada kita manusia bahwa pada jaman dahulu pernah terjadi bencana air bah mahadasyhat yang menenggelamkan seisi bumi…?
foto Gunung Ararat Turki
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Bahtera Nabi Nuh Ditemui
foto Lakaran Bahtera Nabi Nuh
Ilustrasi Bahtera Nabi Nuh

MELACAK LINGKUP BANJIR NABI NUH MELALUI PETA GOOGLE EARTH

Maret 21, 2007 oleh Eka andri susanto
Situs kapal yang dipercaya sebagai bekas kapal Nabi Nuh telah ditemukan di wilayah Turki dekat perbatasan Iran. Di sekitarnya ditemukan pula jangkar batu, reruntuhan bekas pemukiman, dan ukiran dari batu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di website www.noahsark-naxuan.com. Kayu dari perahu tersebut sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya sebuah bentuk simetris raksasa seperti perahu. Diduga tanah, debu dan batuan vulkanis yang memiliki usia bebeda-beda telah masuk kedalam perahu tersebut selama bertahun-tahun sehingga memadat dan membentuk  sesuai bentuk perahu.
Pada situs tersebut juga diperlihatkan peta satelit yang menunjukan lokasi dari kapal Nabi Nuh beserta jangkarnya. Berdasarkan data ini, lokasi kapal Nabi Nuh dapat pula dilacak dalam peta satelit Google Earth. Peta satelit yang dapat melihat seluruh permukaan bumi sampai dasar laut ini dapat di “download” dengan gratis pada website www.earth.google.com
Dengan peta Google Earth ketinggian (altitude) setiap titik di permukaan bumi dapat diketahui. Berdasarkan peta ini, lokasi situs perahu Nabi Nuh terletak pada ketinggian/level sekitar 2000. Lokasinya di kaki bukit yang agak rata. Sedangkan di daerah sekitarnya masih ada lembah raksasa yang memiliki level jauh lebih rendah. Jadi, perahu Nabi Nuh mendarat pada saat banjir masih belum benar-benar surut. Hal ini juga menunjukkan bahwa kondisi topografi di sekitar situs perahu Nabi Nuh sangat mendukung untuk terjadinya banjir besar  Daerah itu merupakan cekungan (basin) raksasa luasnya jauh melebihi luas cekungan Bandung yaitu  mencapai sekitar 9-10 juta Ha (70% luas pulau Jawa).  Banjir pada saat itu akan seperti lautan karena puncak bukit setinggi 5000 m tidak akan nampak pada jarak 250 km (sebab bumi bulat). Lingkup banjir pada saat perahu Nabi Nuh mendarat dapat dilacak dengan membuat garis ketinggian yang menelusuri level yang sama dengan level dimana perahu ditemukan. Jadi perlu membuat garis kontur yang melalui situs perahu tersebut. Google Earth memiliki fasilitas untuk membuat garis (path line)  yang dapat menelusuri permukaan bumi yang berlevel sama sehingga membentuk sebuah garis kontur. Berikut adalah gambar peta satelit Google Earth yang sudah diolah dengan teknologi komputer sehingga dapat memperlihatkan lokasi dan lingkup banjir Nabi Nuh.
Garis berwarna biru pada peta adalah kontur dengan level 1530 dimana pada lingkup banjir ini hanya ada satu saluran keluar (outlet I). Outlet ini dahulunya diduga berupa celah sempit kemudian melebar karena gerusan air bah. Karena hanya ada satu outlet  sempit yang berbentuk “V”, ini menyebabkan banjir surut menjadi semakin lambat. Namun, perahu sudah mendarat pada level sekitar 2000. Jadi cukup lama menunggu air benar-benar surut.
Luas area banjir pada level 1530 ini sekitar 4 juta ha. Panjang lingkup banjir ini sekitar 560 km (sekitar 3/4 panjang pulau Jawa).
Berapakah level maksimum banjir Nabi Nuh? Level maksimum banjir Nabi Nuh bisa di atas level 2000. Secara teoritis, banjir maksimum terjadi pada saat volume air yang masuk sama dengan volume air yang keluar dari area tersebut. Hal ini membutuhkan juga penelitian geologi untuk mencari bekas-bekas rendaman dan terjangan air yang mungkin masih ada disekitar lokasi. Dilengkapi pula dengan beberapa simulasi komputer.
Berdasarkan riwayat dalam sebuah Kitab Suci (Kitab Kejadian / Genesis), sumber air banjir Nabi Nuh adalah air hujan yang berlangsung 40 hari 40 malam ada juga yang menyatakan 150 hari. Yang penting adalah di daerah itu pernah terjadi hujan yang sangat dahsyat. Air hujan masuk area ini selain secara langsung jatuh dari awan juga melalui cara yang tidak langsung yaitu melalui mata air dari rembesan air danau tinggi yang sudah penuh, air permukaan yang lebih tinggi (catchment area), dan air bah atau air terjun dari danau tinggi yang meluap menuju lembah (lihat peta). Namun sumber utamanya adalah air hujan.
Hujan lebat dengan intensitas curah hujan tinggi turun ke lembah dan sekitarnya. Danau dekat lembah (wilayah Armenia, lihat peta) yang lokasinya lebih tinggi (sekarang +1900 m) akan penuh terlebih dahulu. Kemudian air akan mengalir meresap kedalam tanah menuju lembah (sekarang +850) membentuk banyak mata air. Kemudian setelah danau tersebut tidak mampu lagi menampung air hujan, limpahan airnya akan luber menjadi air bah dan air terjun menuju lembah membentuk gelombang besar. Nampaknya lebih jelas apabila dibuat sebuah gambar animasi sebagai simulasi.
Air banjir keluar lembah melalui beberapa outlet (lihat peta). Outlet I (level dasar 370) menuju laut Kaspia. Outlet II (level dasar 1530) menuju sekitar sungai Eufrat dan Tigris di Irak.  Kemudian Outlet IX level dasar 1980.
Kapan banjir nabi Nuh terjadi? Perlu diketahui bahwa danau yang berlokasi di wilayah Iran (lihat peta) tersebut tidak memiliki saluran/sungai keluar. Danau itu sekarang levelnya sekitar 1266m dan ketika banjir Nuh mulai surut air terjebak didalamnya pada level sekitar 1517m. Jadi permukaan air danau itu mengalami penurunan, sampai sekarang beda levelnya sekitar 250 m. Air menyusut kemungkinan melalui penguapan (evaporasi) dan rembesan bawah tanah (infiltrasi). Sebagai contoh perhitungan sederhana, jika air danau surut rata-rata 5 cm pertahun, maka banjir terjadi pada (250/0.05x1tahun =) 5000 tahun  yang lalu. Tapi untuk perhitungan yang tepat perlu penelitian ilmiah. Untuk menyelidiki kecepatan penurunan perlu diolah data statistik naik turunnya permukaan air danau beserta  data lain yang berpengaruh (tingkat penguapan, permeabilitas tanah/batuan sekitar, curah hujan, bentuk danau, catchment area). Kemudian dengan menggunakan persamaan matematika yang sesuai dapat diketahui kapan terjadinya banjir nabi Nuh.
Benda-benda terapung yang terbawa banjir akan hanyut keluar area melalui outlet terdekat. Ada juga yang hanyut melalui outlet I menuju laut Kaspia. Namun, Perahu Nabi Nuh terlindung di balik bukit Ararat sehingga tidak hanyut (lihat peta). Benda-benda yang tenggelam pada akhirnya akan tergusur hancur (kecuali barang dari batu dan logam) oleh kekuatan air keluar melalui outlet I menuju laut Kaspia. Kekuatan dorongan air akan lebih hebat daripada luapan air tsunami. Reruntuhan atau pecahannya sekarang mungkin terkubur  di sekitar pantai laut Kaspia dekat outlet I yang banyak mengandung endapan tanah lumpur yang terbawa banjir. Mungkin disitulah terletak harta karun dari ribuan penduduk masa lampau. Belum ada informasi bahwa daerah ini pernah dilakukan penggalian arkeologi.
Dengan melihat kondisi topografi seperti ini maka dapat mendukung bahwa Banjir Nabi Nuh bersifat lokal tidak seluruh dunia karena
  1. Ukuran perahu Nabi Nuh sekitar 153 m cukup untuk menampung manusia di bawah seratus orang,  hewan ternak/peliharaan, serta makanan untuk dikonsumsi selama dan sesudah banjir. Jika perahu lebih besar dari itu, maka daya dukung perahu yang terbuat dari kayu untuk memuat seluruh binatang dimuka bumi diperkirakan tidak akan cukup. Lagi pula sangat sulit untuk mengumpulkan binatang dari seluruh penjuru dunia.
  2. Sesuai dalam Alqur’an, Banjir Nuh terjadi karena do’a Nabi Nuh untuk membinasakan umatnya yang tidak beriman.  Sedangkan umat Nabi Nuh tidak berada di seluruh dunia.
  3. Jika seluruh dunia terendam maka airnya kemudian surut kemana.
  4. Penyelidikan geologi tidak mendukung pernah terjadinya banjir di seluruh dunia.
Jika bersifat lokal, kenapa Nabi Nuh tidak mengungsi ke luar daerah? Pada kondisi topografi seperti itu untuk mengazab umat manusia  lebih cocok menggunakan senjata banjir besar. Maka tidak akan ada tempat yang aman untuk manusia yang berada di luar perahu walaupun ditempat yang tinggi.  Selain adanya udara sangat dingin (tidak ada sinar mata hari) dan angin kencang berhari-hari, air bah selalu mengancam dari setiap ketinggian baik di dalam lembah maupun di luar lembah. Bukit tertinggi di dalam lingkup cekungan lembah itu adalah puncak Ararat (sekitar 5000 m) yang gundul dan tepi dari cekungan tertinggi sekitar 3000 m sedangkan topografi di luar keliling tepi cekungan itu lebih rendah. Jika lari dari luar area tersebut yang jaraknya beratus kilometer itu pasti bakal di terjang air bah karena hujan azab turun tidak mungkin dibatasi pas pada sekeliling tepi lembah atau cekungan.
Namun penyelidikan dan penelitian perlu dilakukan terutama untuk penggalian arkeologi di sekitar outlet I pantai laut Kaspia. Barangkali disitu tertimbun benda-benda bersejarah peninggalan zaman Nabi Nuh yang akan menambah bukti kuat. Sejarah banjir Nabi Nuh menimbulkan banyak kontroversi antara para ilmuwan dan agamawan Kristiani dan Yahudi. Penyelidikan ini sangat penting untuk meredam petentangan antara mereka dan menjadikan peristiwa banjir Nabi Nuh ini adalah benar-benar menjadi pelajaran bagi umat manusia.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S.17. 36.)
Jika belum ada penelitian dan pihak asing tidak mau melakukan penelitian, diharapkan lembaga penelitian dan para ilmuwan dari Indonesia dapat melakukan penelitian disana.  Karena hal ini akan menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia.
Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia. (Q.S.29:15) Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian; (Q.S.37. 78.)
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (Q.S.26. 121)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar